Kalian pastinya sudah tahu dengan tragedi di pemalang, dua pemuda
tewas akibat terkena ledakan petasan. Tak main – main , petasan ini
mempunyai tinggi 130 cm dengan diameter 30 cm berisi mesiu seberat 4
kg. Bisa kalian bayangkan betapa besarnya petasan ini, sudah kaya BOM.
Saya gak habis pikir apa yang ada didalam kepala mereka ketika mereka
membuat petasan ini, apakah mereka agar dikira hebat, dikagumi, atau
ingin mendapatkan rekor MURI dengan kategori peledakan petasan terbesar?
Hah ..saya tidak tahu, pastinya ini sangat berbahaya, dan terjadilah
sudah..DOOOOOAAAARRRRRRRRRRR!!!
Pernah juga saya dulu membuat petasan, tapi juga tak segila ini,
paling – paling sebesar ibu jari, itupun kalau menyulutnya harus ekstra
hati hati, belum kalau ketahuan ibuk pasti dimarahi. Wajar , namanya
juga orang tua, mereka tidak ingin hal – hal yang buruk terjadi pada
putra – putrinya. Betapa sedihnya orang tua para korban melihat kondisi
putra mereka.
Melihat video di youtube saya merasa ngeri. Terlihat beberapa pemuda
menggotong petasan tersebut, bencanda, tertawa, sambil berfoto. Petasan
diletakan ditempat yang luas, beebrapa pemuda mulai menyingkir, sisanya
masih ada didekat petasan siap menyulut. Dan …DOOOAARRRRR!!! , tak
sempat pemuda itu menjauh petasan sudah meledak, mereka terpental
terjatuh.
Tak terlihat dengan jelas bagaimana keadaan para korban saat itu,
kertas yang berhamburan dan asap putih tebal menghalangi mata saya.
Beberapa orang lekas menghampiri para pemuda tersebut, satu meninggal di
tempat dan satunya masih hidup dengan luka parah. Para korban digotong
untuk dilarikan kerumah sakit dengan menggunakan mobil bak terbuka, saya
tidak akan menceritakan dengan detail kali ini, karena sungguh sangat
mengerikan.
Ini pembelajaran bagi kita semua, bagaimana bahayanya petasan. Kita
perlu sadar bahwa masih banyak cara lain untuk memeriahkan , ataupun
merayakan Ramadhan. Selain membahayakan diri sendiri petasan juga
mengganggu orang lain, bunyi yang ditimbulkan sangatlah bising,
memekakkan telinga.